Yang salah saat terjadi pembobolan Akun. Faktor kelalaian si pengguna dalam membuat password ditengarai sebagai penyebab utama dalam kasus peretasan atau serangan cyber.  Kesalahan- kesalahan tersebut akan diringkas dalam “Yang salah saat terjadi pembobolan Akun” Berikut adalah kesalahan umum yang sering dilakukan pengguna ketika membuat password

Yang salah saat terjadi pembobolan Akun. Sebagai hal yang fundamental di era digital dan penggunaan internet yang masif seperti saat ini. Password sering kali menjadi incaran para peretas akun atau lebih dikenal dengan istilah hacker. Para hacker ini biasanya meretas untuk mencuri data-data pribadi seperti data bangking pengguna. Meski begitu, sayangnya masih sangat banyak ditemukan pengguna internet yang terkesan meremehkan password mereka sendiri.

Kaspersky Lab, sebuah perusahaan antivirus dalam penelitiannya menemukan sedikitnya ada tiga kesalahan umum yang biasa dilakukan oleh pengguna internet dalam membuat password. Yang pertama dan paling sering terjadi adalah pengguna menggunakan kombinasi password yang sama untuk beberapa akun mereka. Yang berarti, saat password dari salah satu akun tersebut bocor, maka tidak menutup kemungkinan akun yang lainnya dapat diretas.

Dalam temuannya, pihak Kaspersky Lab mengemukakan hanya 30% dari pengguna internet yang membuat password benar-benar berbeda untuk setiap akun online yang berbeda.

Berikutnya dalam laporan yang sama, Kaspersky Lab menemukan adanya penggunaan password yang lemah. Maksudnya lemah disini adalah ditemukan hanya 47% dari keseluruhan sample akun yang menggunakan kombinasi huruf besar dan huruf kecil ketika membuat password mereka dan hanya 64% menggunakan kombinasi huruf dan angka.

Terakhir dalam temuan mereka juga menyebutkan jika kelalaian pengguna dalam menyimpan password secara tidak dengan membagi-bagikan password kepada pihak lain dengan alasan untuk pengingat kepada keluarga. Menurut penelitian, ada sekitar 28% dari pengguna akun yang berbagi password dengan anggota keluarga terdekat, dan 11% berbagi password dengan teman-teman mereka. Yang berarti hal tersebut akan menyia-nyiakan pentingnya memiliki password bahkan yang kuat sekalipun.
Bahkan Andrei Mochola, sebagai Head of Consumer Business di Kaspersky Lab dalam keterangannya, Rabu (18/1/2017) berujar “Mengingat begitu banyaknya informasi pribadi dan sensitif yang kita simpan secara online saat ini, maka pengguna harus mengambil langkah keamanan yang lebih baik lagi, berupa proteksi password yang efektif,”

Yang salah saat terjadi pembobolan Akun. “Ini sebenarnya cukup jelas, tetapi sayangnya banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa mereka selalu jatuh ke dalam perangkap pembuatan manajemen password sederhana yang salah. Kesalahan-kesalahan ini, pada gilirannya, seperti meninggalkan pintu depan menuju e-mail, rekening bank, file pribadi dan lainnya terbuka lebar bagi penjahat siber,” ungkapnya.