Reputasi Qualcomm sebagai salah satu pabrikan chipset mobil terbesar memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Hampir sebagian besar smartphone yang ada pada saat ini menggunakan seri chipset milik Qualcomm. Pabrikan ini pun terus berinovasi salah satunya dengan memperluas program Spectra Module untuk menghadirkan teknologi penginderaan canggih yang nantinya bisa disematkan pada seri chipset barunya di masa depan. Spectra Module sendiri terdiri dari setup dual kamera dengan kemampuan fotografi ringan namun memiliki zoom yang lebih tinggi untuk mendukung perekaman video yang lebih baik. Selain itu, Qualcomm turut mengembangkan ISP Spectra agar kemampuannya lebih meningkat dibandingkan dengan versi sebelumnya.

Ketiga modul kamera anyar yang tengah dikembangkan oleh Qualcomm ini bisa menjadi referensi untuk para pabrikan smartphone, tak terkecuali modul otentifikasi iris yang membuat otentifikasi penguna bisa dilakukan melalui scan retina mata. Selain modul otentifikasi iris, kedua modul lain yang tengah dipersiapkan oleh Qualcomm adalah penginderaan kedalaman pasif dan penginderaan kedalaman aktif. Teknologi IPS teranyar Qualcomm juga sudah bisa mengakomodasi berbagai peningkatan seperti pengelihatan komputer, kualitas gambar, serta membuat pemakaian daya lebih efisien.

Prosesor ISP terbaru dari Qualcomm ini bisa dipadukan dengan modul kamera paling anyar yang telah dibekali dengan teknologi pengurangan noise sehingga kualitas gambar yang diproduksi lebih baik daripada versi pendahulunya. Selain memiliki kemampuan untuk menghasilkan video yang kualitasnya lebih baik berkat teknologi MCFT dan EIS, modul ISP Spectra teranyar milik Qualcomm  juga sanggup melacak gerak yang memiliki kecepatan tinggi sebab modul ini telah menggunakan teknologi pelacakan lokal serta pemetaan simultan. Teknologi navigasi tersebut kinerjanya juga bisa dipadukan dengan dengan perangkat HMD VR ataupun kacamata yang mendukung teknologi AR. Sehingga tak kemungkinan besar modul yang akan diaplikasikan pada chipset Qualcomm mendatang akan mendukung permainan game-game canggih dengan teknologi virtual reality. Namun, teknologi penginderaan canggih yang dikembangkan oleh Qualcomm ini statusnya masih berupa prototip sehingga masih belum diketahui apakah aplikasi teknologi tersebut akan benar-benar diaplikasikan pada seri chipset Snapdragon atau tidak.